Penjual Bakso Menelurkan Pengusaha Pembuat Bakso / Peproduksi Bakso Sukses Di Magelang

A meatball trader spawned a successful meat ball entrepreneur in Magelang.
Bakso adalah makanan yg terbuat dari daging ( daging sapi , daging ayam maupun daging ikan atau sea food ).
Bakso juga makanan yg sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga dan dirasa di lidah kita.
Bakso kini beredar dimanapun diseluruh indonesia. Harganya yg bervariasi namun masih terjangkau dikalangan menengah kebawah.
Ibu Jamaliyah ( 60 tahun ) bertempat tinggal di Dusun Maguan , Desa Ketunggeng , Kecamatan Dukun , Kabupaten Magelang , Propinsi Jawa Tengah , Indonesia. Mengawali karirnya sebagai penjual bakso , baksonya yg enak dan guruh sangat berkesan dihati penggemarnya.
Mbok Yah sebutan nyaman untuk para mantan karyawannya , janda beranak dua dan kini memiliki    6 cucu. Beliau mengawali karirnya sejak tahun 90-an sejak bercerai dengan suaminya yg merupakan seorang penjual bakso ternama di daerah Kecamatan Dukun , dimana  saat itu penjual bakso belum menjamur seperti saat ini.
Lokasi berjualannya di tengah sebuah kampung tertinggalpun tetap menjadi buruan para pecinta bakso disekitarnya. Harga semangkuk bakso saat itu masih seharga Rp. 150 ,-  amat sangat murah kalau dilihat nominalnya untuk saat ini. Setelah sekitar 1-2 tahun Beliau mendirikan warung baksonya dipinggir jalan didaerah Dusun tempat tinggalnya. Bu Jamalih Nenek pekerja keras dan pemberani ini menempati rumah sebesar 5 meter x 6 meter dipinggir jalan dan jauh dari pemungkiman warga yg hanya ditemani oleh dua orang anaknya yg saat itu masih remaja dan yang satu masih kecil.
Persaingan waktu itu tak serumit saat ini omsetnya besar keuntungan berjualannya mencapai satu gram emas perhari " menurut pengakuannya" .
Perkembangan yg sangat cepat , Beliau sebagai singgle parent mampu menyekolahkan anak - anaknya hingga SMK. Rumahnya semakin besar usahanya semakin maju. Setiap hari raya idul fitri lapangan kerja untuk keponakannya terbuka lebar bagi yang berminat ataupun warga kampungnya yg berminat. Namun sabar dan sabar harus dimiliki karyawannya karena sikap emosionalnya yg tinggi terkadang membuat takut karyawannya. Tapi dibalik emosionalnya Beliau sosok yg baik hati dan memperhatikan setiap karyawannya " istilah jawanya sak kecap sak nyap "  yg artinya saat itu terjadi disaat itu terlupakan.
Karyawan untuk harian hanya satu atau dua orang saja namun saat menjelang idul fitri sampai hari ketuju idul fitri bisa mencapai 5 s/d 7 orang karyawan.
Ada yg sepecial dari bakso Bu Jamaliah yaitu kenyel , ada pula yg menyebut tetelan , ada pula gajih. Kenyel yaitu lemak lemak yg menempel pada daging sapi atau kulit sapi rasanya gurih berlemak tapi kenyal karena kenyal itu maka disebut kenyel. Sedangkan yg menyebut tetelan karena ditetel ( dikupas / dilepas ) dari daging sapi dan kulit sapi. Namun disebut gajih karena memang gajih sapi atau lemak sapi. Selain dari kenyel ada special lain dari bakso buatan Beliau yaitu Bakso sapi yg dibuat sendiri dan memiliki cita rasa sendiri.
Bu Jamaliah sosok hebat dan pekerja keras , penggemar baksonya kini tak seperti dulu. Kini warungnya tak seramai dulu namun penggemar setianya masih tetap ada.
Menjamurnya pedagang bakso dan sudah berkembangnya teknologi membuat banyak orang telah bisa dan mudah membuat bakso.
Namun yg salut untuk Bu Jamaliah adalah sosoknya yg iklas mengajarkan karyawannya berjualan bakso dan kini mantan karyawannya sudah berwira swasta berdagang bakso sendiri.
Maraknya pedagang bakso membuat nenek bercucu 6 ini menurun omsetnya. Omset Beliau menurun tapi yg terpenting saat ini untuk Beliau adalah tercukupnya kebutuhannya dan tidak merepotkan anak - anaknya untuk menjaga dan mencukupi kehidupan dihari tuanya " ungkap Beliau "
Mbok Yah atau Bu Jamaliah adalah figur baik untuk berwira usaha. Kini Beliau menelurkan Pembuat bakso yg handal dan berkualitas.  Yulianti ( 35 tahun ) ibu dengan 3 orang anak ini adalah anak kedua dari Beliau. Yulianti kini menggeluti sebagai produsen bakso semenjak lulus SMK. Dulu memang home industri ini dikelola oleh kakaknya Muhamad Darodi kakaknya. Namun sampai sekarang home industri ini dikelola oleh yulianti , produksinya terkenal diarea Muntilan , Magelang ,Borobudur ,Sleman dan sekitarnya. Bakso SUPERMAN adalah label baksonya. Meliputi beberapa ukuran dari yg kelereng sampai yang tenis , dari yang murah sampai yang mahal , dari yang biasa sampai yg urat , dari yg campuran kanji banyak hingga yang sedikit dan super lengkap. Bakso SUPERMAN harganya terjangko rasanya boleh diadu.
Yulianti pengusaha  bakso muda daerah Magelang memiliki karyawan sekitar 15 orang dengan penghasilan cukup. Ia juga memiliki omset yg besar karena baksonya kini menguasai pasar Muntilan. Rumahnya berharga milyaran , motor dan mobil telah ia miliki. Anaknya bersekolah di sekolah - sekolah favorit dengan biaya besar. Ia juga sosok pekerja keras seperti ibunya , bersodakoh dan ibahnya patut ditiru. Rendah hati dan tidak sombong menjadi bagian kunci kesuksesannya. Management yang baik adalah andalan kesuksesannya. Dukungan seorang suaminya sebut saja Iwan Budi Santoso ( 38 tahun ) menjadi semangat tersendiri menjalankan usahanya sehingga motifatornya untuk terus berjalan dan bertahan ditengah maraknya pesaingnya. Hidupnya sederhana layaknya penduduk lainnya , bersosial tetap menjadi cirikas layaknya penduduk lainnya. Namumu tak banyak dikenal rasamu hanya suamimu yg rasa namun rasa baksomu sudah meraja lela antara Magelang dan Jogjakarta.
" Semangat terus Yulianti bangun Dusunmu dengan keberadaanmu , ciptakan seribu lapangan kerja untuk saudara dan lingkungan sekitarmu. Umroh atau haji kini sudah jadi kewajiban. Sukses terus dan terus berinofasi di usahamu "
Bu Jamaliah dan Yulianti kini menjadi bagian orang sukses dikampungnya.
Berjaya dan berkembanglah dusun maguan , hiduplah pengusaha - pengusaha muda yg berdedikasi , berinterigasi demi perkembangan bangsa dan negara.
Ini adalah mbok Yah atau ibu Jamaliah , penjual bakso di kampung Maguan yg sudah hampir 30 tahun berjualan bakso

Comments

Popular posts from this blog

Istilah - istilah Gay Sekedar Tahu

Pasar Manuk atau Pasar Burung Muntilan , Pasar Klitikan

Viar Motor Roda Tiga Penumpang Asli Dari Viar ( wong deso )