Modal Awal Wirausaha

Setiap orang selalu menginginkan usaha yang dirintisnya berhasil 👍 ( sukses ). Akan tetapi tidak semua orang dapat mencapai sukses dalam menjalankan usahanya. Syukur - syukur usaha dengan modal kecil beromset puluhan juta , pasti itu harapan besar bagi pengusaha. Tapi asalkan nyakin dan kerja keras pasti dapat mencapai sukses ( tapi tergantung tingkat sukses yang dimaksud). 

Mengawali usaha itu tidak semudah merencanakan , banyak kendala yang dihadapi dalam suatu usaha.
Tapi sebelum kendala yang dihadapi bahas dulu persiapan usaha.

Persiapan saat ingin menjalankan usaha adalah modal utama yang harus dimiliki oleh seorang calon pengusaha. Modal tidak hanya berupa uang tetapi mental , keahlian ( jenis usaha).

    1. Mental ( keberanian )

Seseorang yang ingin memulai usaha harus memiliki sebuah keberanian untuk memulai usaha , karena ada hantu  (momok) yang akan selalu membayangi dalam awal perjalanan itu yaitu takut gagal / takut rugi / dan ketakutan - ketakutan lainnya. Tetapi mental yang berlebihan juga akan menghancurkan usaha ( optimis yang berlebihan ) dalam hal ini dengan berkaka " saya pasti berhasil ". Dengan optimis yang berlebihan justru akan menghayutkan kedalam aliran kegagalan dan keterpurukan saat terjadi kegagalan usaha. Optimis perlu tapi hanya sebagai motifator untuk meraih keberhasilan / sukses.

    2. Modal ( uang )

Modal uang , suatu usaha tanpa modal uang sekecilpun tak mungkin jalan. Sebuah kebohongan besar kalau ada seseorang yang sukses dalam usaha tanpa modal sepeserpun terkecuali usaha warisan.  Ada pula yang bilang bahwa saat memulai usaha tidak punya modal sama sekali tetapi berkat dikasih hutang tetangga jadi berhasil. Berarti ulasan tersebut bukan tanpa modal melainkan dengan modal hasil pinjaman tetangga. Setiap usaha pasti butuh modal entah sedikit ( kecil ) menengah hingga banyak ( besar ). Ada usaha yang bermodal besar dan penghasilan kecil , ada pula usaha bermodal kecil dengan hasil besar. Semua tergantung dari usaha yang dijalankan dan tinggat populeran usaha itu juga minat konsumen atas Usaha yang dijalankan.

    3. Jenis usaha ( penyesuaian dengan lingkungan )

Menentukan jenis usaha yang akan dirintis , sulit untuk menentukan jenis usaha. Banyak para pengusaha yang mengkopy ( meniru ) dari keberhasilan sebuah usaha yang ada. Ada pula yang melihat sisi keberhasilan dari tempat lain , atau menerapkan skil yang dimiliki tapi tidak tepat diterapkan dilingkungan menjalankan usaha. Tak mudah menentukan suatu usaha yang akan dijalankan , seseorang yang ingin merintis suatu usaha di lokasi tertentu harus mengetahui tingkat minat lingkungan , roda ekonomi lingkungan , persaingan usaha dilingkungan dan dampak lain.

Dalam persiapannya 3 hal itu memang mudah tapi dalam prakteknya tidak semudah itu. Dalam hal ini bukan ada maksud untuk menghantui seseorang yang ingin berlaju dalam dunia usaha melain memberi gambaran bahwa menjajankan suatu usaha perlu persiapan yang matang.

Dampak dari usaha adalah dampak terbesarnya gagal. Kegagalan terjadi diawal jalan , ditengah jalan atau diakhir jalan.

Gagal diawal jalan , adalah bila seseorang sudah memutuskan suatu keputusan untuk membuka suatu usaha tapi sudah melepas pekerjaan sebelumnya tetapi usaha yang direncanakan tidak jadi dirintis. Tapi mungkin ini lebih baik karena belum mengeluarkan modal sedikitpun tapi sayangnya sudah melepas yang sudah dimiliki tapi jika roda kehidupan masih bisa berbalik kembali itu sebuah hal keistimewaan tersendiri akan tetapi jika tidak bisa berbalik kembali maka harus memulai dari awal lagi.

Gagal ditengah jalan , banyak usaha yang gagal ditengah jalan karena konsep yang berlebihan tetapi perhitungan modal yang yang tidak tepat. Perencanaan modal harusnya hanya sepertiga dari modal yang dimiliki sedangkan dua per tiga ( 2/3 ) dari modal yang dimiliki adalah suku cadangnya. Apa jadinya jika suatu usaha sudah siap tapi belum bisa dijalankan dan terbengkalai karena masalah permodalan ( ibarat punya mobil tak ada bahan bakarnya ) apa mungkin akan kita dorong mobil itu terus menerus.

Gagal di akhir , banyak usaha yang gagal diakhir dalam hal ini usaha sudah berjalan tetapi mengalami kegagalan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi diantara keuntungan kecil suku cadang modal habis. Ya merintis suatu usaha hingga berhasil butuh proses , proses labuh ( atau dapat diartikan proses usaha tanpa ada sedikit keuntungan bahkan dapat dikatakan rugi tenaga , rugi waktu ) atau bisa diibaratkan kita punya mobil dan bisa buat beli bensin satu liter akan tetapi setelah satu liter bensin habis kita tak mampu membeli lagi untuk perjalanan selanjutnya. Pselanjutnya dalam usaha ini butuh waktu sebulan bahkan bertahun - tahun ( ujian terberat dalam merintis usaha ) saat inilah persiapan mental kuat harus dimiliki. Proses pasang( proses saat keuntungan besar ) apakah ini sudah dikatakan puncak usahusaha 
Eleh eleh jangan tertawa terbahak jangan beranggap sudah berhasil. Ini adalah tingkat ujian usaha dalam kemewahan dimana saat keuntungan besar lupa kalau suatu saat yang akan datang ada keuntungan kecil karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi.
Saat proses ini managemant keuangan perlu diatur benar - benar. Tidak semua keuntungan dianggap keuntungan tapi anggaplah sebagian keuntungan adalah titipan keuntungan yang akan datang.
Proses surut dimana saat proses usaha agak tersendat saat itulah keuntungan titipan diterapkan.

Itulah menjalankan suatu usaha , seperti kran air dan kita tak pernah tahu sumber mata air kran penuh atau tidak yang kita tahu kita bisa mengalirkan air apabila air dialirkan secara cepat sedangkan sumber mata air tak ada berapa lama air akan mengalir dan pada akhirnya habis dan mati. Jika kita berhati - hati dan menghemat air yang tak pernah tahu akan ada sumber mata air setidaknnya kita masih bisa mengalirkan air atau mengalirkan air walaupun sedikit demi sedikit. Dan silahkan gambarkan sendiri karena yakin kita punya kran dirumah.

Terima kasih semoga bermanfaat. Salam membuka usaha mandiri kecil menengah.