Candi Ngawen Di Muntilan Magelang

Muntilan terdapat candi buddha yang dibangun oleh Wangsa Sailendra pada abat ke 8 pada jaman mataram kuno. Candi tersebut terletak di desa Ngawen Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang. Sekitar 1 km dari Pasar Sayur Muntilan dan sekitar 5 km dari Candi Mendut.

Candi Ngawen merupakan candi buddha berdasarkan Prasasti Karang Tengah berangka tahun 824 M yaitu venuvana bahasa sanskerta yang berarti hutan bambu. Tetapi dibalik itu sebagai candi buddha candi ini memiliki keunikan tersendiri karena dari bentuk candi yang memiliki atap runcing sehingga hampir mirip dengan candi hindu. Sedangkan saat diamati secara seksama candi ini memiliki stupa dan teras yang berundak - undak yang menjadi simbul bahwa candi ini adalah candi buddha.




Candi Ngawen secara sekilas hampir mirip dengan candi mendut. Candi ini terdiri dari lima candi dengan  dua candi diantaranya sebagai candi utama  dengan dihiasi  arca singa pada ke 4  sudutnya dan tiga candi pendamping. Ada yang unik dan menarik untuk diperhatikan di candi ini adalah dibalik arca singa di candi ngawen dengan gaya ukirannya yang menyerupai singa lambang  negara Singapura yang mengalir keluar air melalui mulut arca. Arca Singa seperti jarang sekali ditemui di candi - candi buddha di Jawa. Bahkan untuk di India biasanya ditemukan di kuil - kuil Mathura India. Ada juga sebuah arca buddha dengan posisi duduk Ratna Sambawa atau Dhyani buddha yang sudah tidak ada kepalanya tampak ada di salah satu candi. Sedangkan sikap Dhyani Buddha Ratnna Sambawa adalah Bumi Sparca Mudra merupakan posisi tangan ketika sedang memanggil Dewi Bumi ketika Shidharta bertapa di bawah bodi agar mara bahaya dapat terusir.


Gambar. Arca Singa Ngawen di ssudu Cangi Ngawen

Pada sisi Candi Ngawen ukiran relief masih nampak jelas diantaranya ukiran kinara kinari dan kala makara. Relief kinara dan kinari ( sepasang burung dengan kepala berwujud manusia)  yang sedang menggapit pohon kalpataru. Pohon kalpataru adalah pohon kayangan yang hidup sepanjang waktu sebagai tempat menggantungkan asa pada dahannya berjuntai perhiasan beraneka macam yang berkilau cantik dan indah sehingga harus dijaga makluk kayangan yang bernama kinara dan kinari.

Sejarah Penemuan Candi Ngawen

Candi Ngawen ditemukan oleh arkeolog belanda yang bernama N.W. Hoepermans. Diawali di Gunung Pring dengan penemuannya yaitu sebuah arca yang sudah rusak. Ilmuan ini menggali area sedalam 2 hingga 3 meter kerena penasaran dengan penemuannya.
Kabar mengenai temuannya ini segera diberi tahukan kepada arkeolog yang ada hingga Brandes Van Erp tokoh restorasi borobudur 1 tertarik untuk mencari temuan temuan lain yang juga di bantu Vink.

Pada tahun 1911 baru Van Erp menemukan sebuah stuktur bangunan yang cukup unik dan menarik diduga adalah sebuah bangunan candi. Letusan gunung Merapi adalah yang di duga memendam atau menimbun dan menghancurkan candi ini.

Dan Pada akhirnya candi Ngawen di temukan dalam kondisi tertutup pasir tebal yang berasal dari material Gunung Merapi. Teori yang menyatakan bahwa material Gunung Merapi telah menimbun candi di benarkan sebab kalau di lihat bahwa Candi Borobudur yang berjarak lebih jauh dari gunung tersebut juga tertutup pasir akibat letusan Gunung Merapi.

Tetapi Candi Ngawen Kini sudah tidak tertimbun lagi dan dalam kondisi terawat. Candi Ngawen yang mudah di kunjungi dan juga sudah di lengkapi taman yang cukup indah di kunjungi. Candi yang dulunya sebagai tempat peribadatan kini jarang digunakan sebagai tempat peribadan berbeda dengan candi budha lainnya.

Terima kasih atas kunjungannya di sini dan semoga bermanfaat sebagai refrensi lain kunjungan anda selain Candi Borobudur.

Popular posts from this blog

Istilah - istilah Gay Sekedar Tahu

Pasar Manuk atau Pasar Burung Muntilan , Pasar Klitikan

Viar Motor Roda Tiga Penumpang Asli Dari Viar ( wong deso )